Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

I GUSTI NGURAH RAI,KOMANDAN YANG MENGHARGAI ANAK BUAHNYA

Gambar
I GUSTI NGURAH RAI,KOMANDAN YANG MENGHARGAI ANAK BUAHNYA Kisah Overste I Gusti Ngurah Rai sudah banyak yang tahu. Komandan Ciung Wanara ini dikenal sangat dekat dengan anak buah juga jago silat. Gugurnya beliaupun sangat terhormat buat ukuran sampai kapanpun! Ada satu kisah yang buat saya relevan banget dengan kondisi sekarang. Saat tekanan pasukan Belanda semakin ketat dan masif pada pasukan Ciung Wanara ini. Makin sering pula markas komando pasukan ini pindah-pindah untuk menghindari sergapan pasukan lawan. Dari sekian banyak anggota pasukan Overste I Gusti Ngurah Rai rupanya tidak semua Orang Bali, ada juga yang muslim dan non Bali bahkan ada yang orang Jepang yang membelot dan berjuang bersama pasukan Ciung Wanara ini. Dalam satu desa yang dekat markas pasukan ciung wanara ini pernah satu kejadian unik. Saat itu sang komandan masih bincang-bincang dengan beberapa stafnya saat ada satu anak buah berlari mendekati pondok yang dijadikan markas pasukan. “Lapor pak, ada patr

Akhir Dari Kapal Yamato Jepang Dalam Perang Dunia 2

Gambar
Akhir dari Kapal Yamato yang di hantam Bom dan torpedo dari 386 pesawat Pada tahun 1940 Yamato keluar dari sarang dan siap bertugas di medan laga. Pada tahun 1945 saat Yamato ditugaskan sebagai benteng pertahanan terakhir Jepang di laut, dan meriamnya pun ditambah: 162 meriam kaliber 25 mm AA, 24 meriam kaliber 12,7 cm, 4 meriam kaliber 13 mm AA, dan 7 buah alat pelontar pesawat. Yamato yang sempat menjadi flagshipAdmiral (Laksamana) Yamamoto, pernah terlibat pertempuran di Midway, Battle of Philipina Sea, Battle of Leyte Gulf dan Battle of Samar. Kehebatan Yamato yang dilukiskan oleh AL Jepang sebagai kapal perang yang tidak mungkin ditenggelamkan itu makin dahsyat lagi ketika Yamato dilengkapi radar pencari pesawat dan kapal musuh. Kehebatan Yamato memang terbukti, sejumlah bom dan torpedo yang menghantam badannya hanya menimbulkan kerusakan ringan. Pertempuran terakhir yang dialami Yamato adalah ketika berusaha mepertahankan kepulauan Okinawa pada akhir 1945 di pengujung Per