Perihal Gas, Rusia ke Negara Eropa: Anda Ingin Beli Gas Kami? Harap Pakai Rubel!
Minggu, 03-04-2022
TSM-Rusia kembali mengejutkan negara-negara Eropa pasca memberlakukan kebijakan baru mengenai pembelian gas alam dari negara itu.
Kebijakan baru Rusia ibarat bom, karena mewajibkan seluruh negara yang ingin bertransaksi gas membayar dengan mata uang Rusia yakni Rubel. Kebijakan ini sudah dimulai per 1 April lalu.
"Untuk membeli gas alam Rusia, mereka harus membuka rekening rubel di bank Rusia. Dari rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai besok," kata Putin beberapa waktu lalu.
Keputusan Putin membuat mata uang Rusia menguat. Sebelumnya, Rubel jatuh ke posisi terendah dalam sejarah ketika banyak negara menerapkan sanksi untuk Rusia. Sanksi diberikan karena Rusia berkonflik dengan Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Putin mengatakan peralihan itu dimaksudkan untuk memperkuat kedaulatan Rusia. Negeri Beruang Merah dikenal sebagai pemasok sekitar sepertiga gas Eropa yang penting bagi pemenuhan energi, termasuk listrik, di sana.
"Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai default dari pihak pembeli, dengan semua konsekuensi berikutnya. Tidak ada yang menjual apa pun kepada kami secara gratis, dan kami juga tidak akan melakukan amal, artinya kontrak yang ada akan berhenti," katanya.
Kebijakan Rusia memancing reaksi berbagai negara. Menteri Ekonomi Prancis Bruno Le Maire dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck misalnya, berkata bahwa Rusia telah menyalahi kontrak.
"Kontrak dalam Euro dan harus dibayar dalam Euro dan akan dibayar dalam Euro," katanya Le Maire bersama Hobeck.
"Kami tidak akan menerima metode pembayaran untuk gas (Rusia) dalam mata uang apa pun selain yang tercantum dalam kontrak."
Inggris juga mengatakan tak terima dengan kebijakan Rusia. Menteri Energi Inggris Kwasi Kwarteng telah menjelaskan bahwa "ini bukan sesuatu yang Inggris akan cari".
Menurut Badan Statistik Uni Eropa, Eurostat, sekitar 43% gas alam yang dikonsumsi setiap tahun di Uni Eropa (UE) dibeli dari Rusia. Sisanya didatangkan dari Norwegia, Timur Tengah, Amerika Serikat (AS) dan Afrika Utara.
Komentar
Posting Komentar